Sabu Raijua 07 Novenber 2024, bertempat di Dinas Pertanian kabupaten Sabu Raijua kepala BPSIP NTT Dr.Ir.Sophia Ratnawati, M.Si. secara simbolis menyerahkan pompa air kepada petani yang layak mendapatkan pompa air untuk meningkatkan indeks pertanaman padi dari 100 menjadi 200.

Setelah penyerahan simbolis team BSIP NTT di dampingi Kabid Tanaman pangan Noldy Djawe, SP dan Kabid Prasarana dan Sarana Leonidas Leba Ludji, S.Pt. melanjutkan monitoring pemanfaatan pompa dan irigasi perpompaan di Kecamatan Sabu Tengah Desa Jiwuwu dan Desa Ielode kabupaten Sabu Raijua guna meninjau dua lokasi yang mendapatkan bantuan program pompanisasi/PAT yaitu Irigasi perpompaan (IRPOM)

Dalam kunjungan pemanfaatan Irigasi perpompaan (IRPOM) di dua lokasi yang berada di Sabu tengah sampai sekarang memang belum ada penanaman dikarenakan dampak El-nino sehingga petani khususnya di kabupaten Sabu Raijua sangat kesulitan air untuk mengoptimalkan lahan sawah dan bantuan yang sudah di terima.

Tim monitoring juga meninjau langsung titik-titik embung untuk memastikan kekeringan tersebut. Hasil monitoring ternyata hanya ada satu kecamatan di Sabu Timur yang ada pertanaman dikarenakan wilayah tersebut ada mata air besar sehingga mampu mengoptimalkan lahan

Selanjutnya tim BPSIP NTT juga memberikan pelatihan kepada penyuluh kecamatan dan kabupaten Sabu Raijua tentang cara mendigitasi Polygon menggunakan aplikasi ArcGis Field Maps secara online maupun offline yang di pandu oleh Admin Pelapor Data (Ari Priyadi, S.Pt). Pelatihan ini bertujuan agar para penyuluh dapat segera mempoligonkan luas baku sawah yang belum terpoligonkan di data base luas baku sawah di kabupaten Sabu Raijua. Respon peserta terhadap kegiatan pelatihan ini, adalah sangat antusias, dan diharapkan agar data Poligon yang sudah terdata di Kabupaten Sabu raijua yang belum meningkat dari tahun sebelumnya sampai sekarang masih di angka 60% dan data tambahan poligon tahun 2024 masih 0, sehingga dengan adanya pelatihan dari team BPSIP NTT akan ada peningkatan Poligon yang berhasil didigitasi serta di data secara akurat. Usai pelatihan, seluruh penyuluh Kecamatan Kab. Sabu Raijua langsung bergerak ke lapangan untuk mencari lokasi sawah yang belum terpoligonkan.